Sabtu, 4 Februari 2012

Melukis bayang

Lentik jemari suria pulang merangkai
senja bersama hati
Disulam jingga berias manikmanik kristal
Yang meluruh menaburkan talam bias akal

Wahai pemilik cinta

Terbuai pesona jiwaku tak henti
Larut sedalam akan paparan yang tersaji
Memang tegak ragaku tersampir disini
Tapi jiwa ini lepas mengembara mencari arti

Wahai pemiik jiwa

Kudengar riuh mengalun selaksa rayuan
Kepakan camar beriring buih-buih lautan
Memutih langitku, merepih tepian pantaiku
Mengharu biru selayak barisan bidadari memangil-manggil hatiku

Wahai pemilik cahaya

Tak inginku senja ini cepat berlalu
Setidaknya untuk sekali ini saja pintaku merayu
Kubelum puas melukis dengan kanvas awanmu
Akan bayang yang tak pernah mati di kalbu ini

(Termuat di Antologi Tiga Serumpun Brunai-Malaysia-Indonesia/ Suara-Suara Adam 2009)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan